Halaman

Kamis, 14 Maret 2013

Trik Sulap Menebak Hari pada Tanggal Yang Disebutkan


MENEBAK HARI DALAM KALENDER

Effects : Anda mampu menebak hari dari tanggal pada tahun-tahun yang sudah berlalu, bahkan menebak hari pada tahun-tahun yang akan datang.

Penjelasan :

- Yang anda perlukan sebenarnya adalah kemampuan untuk menghafalkan kode hari, kode bulan, dan kode tahun. Kesulitan terbesar pada trik ini adalah saat harus mengingat kode bulan dan kode tahun yang dipilih oleh sang sukarelawan.

*Kode Hari :

Senin : 1
Selasa : 2
Rabu : 3
Kamis : 4
Jumat : 5
Sabtu : 6
Minggu : 0


*Kode Bulan

Januari : 6 (pada tahun kabisat : 5)
Februari : 2 (pada tahun kabisat : 1)
Maret : 2
April : 5
Mei : 0
Juni : 3
Juli : 5
Agustus : 1
September : 4
Oktober : 6
November : 2
Desember : 4

Tahun kabisat adalah tahun yang habis tepat dibagi 4. Contoh : 2000, 1996, 1992, 2008, 2004, 2012, dsb)


*Kode Tahun

1989 : 7
1990 : 1
1991 : 2
1992 : 4
1993 : 5
1994 : 6
1995 : 7
1996 : 2
1997 : 3
1998 : 4
1999 : 5
2000 : 0
2001 : 1
2002 : 2
2003 : 3
2004 : 5
2005 : 6
2006 : 0
2007 : 1
2008 : 3
2009 : 4
2010 : 5
2011 : 6
2012 : 1
2013 : 2
2014 : 3
2015 : 4


Setelah menghafalkan kode-kode tersebut, Untuk menebak hari, digunakan rumus berikut :


1. (Kode Bulan + Tanggal + Kode Tahun)

2. Kurangi angka pada nomor 1 dengan kelipatan angka 7 yang paling dekat

3. Cocokkan hasil pada poin nomor 2 dengan "kode hari" di atas.


Contoh :

Jatuh pada hari apakah tanggal 15 Maret 2013?
1. 15 + 2 + 2 = 19
2. 19 - 14 = 5. Kode hari 5 adalah hari Jumat.
3. Jadi, tanggal 6 Juli 2009 jatuh pada hari Jumat.


Jatuh pada hari apakah tanggal 3 Februari 2004 (Tahun Kabisat)?
1. 1 + 3 + 5 = 9
2. 9 - 7 = 2. Kode hari 2 adalah hari Selasa
3. Jadi, tanggal 3 Februari 2004 jatuh pada hari Selasa.


 Referensi:
www.wikumagic.org

Rabu, 13 Maret 2013

Biografi Sir Issac Newton, Penemu Hukum Gravitasi


BIOGRAFI ISAAC NEWTON
 http://www.johnnyball.co.uk/images/newton.jpg
Sekilas Tentang Sir Isaac Newton
Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.
Biografi
Sir Isaac Newton adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Ia juga ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.

Newton dilahirkan di kota Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di countyLincolnshire lahir secara prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Ayahnya, Isaac, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton, dan dua tahun kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah dengan lelaki lain dan meninggalkan Newton dengan neneknya. Newton merupakan kanak-kanak pintar.
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ.
Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematik dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.
Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan “Hukum gerak Newton” yang pertama.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori kalkulus. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton menemukan spektrum warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih pada sebuah prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari partikel-partikel. Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di dapatkan dari teori binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular momentum.
Pendapat Kepala Akademi Ilmiah Berlin tentang Newton: "Newton ialah seorang jenius besar yang pernah ada dan paling beruntung, yang tak bisa kita temukan lebih dari suatu sistem dunia untuk didirikan." [See Shapley.
Ilmuwan besar lain, seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan –apabila digunakan dalam teknologi– bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.
Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.
Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia –pada tahun 1668– merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuannya tentang “kalkulus integral” yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak
berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan “kalkulus integral”-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku ini.
Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.
Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja). Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.
Apa penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding ihwal ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran sengit: “Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan terbaik.” Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace: “Buku Principia Newton berada jauh di atas semua produk manusia genius yang ada di dunia.” Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton adalah genius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam tulisannya di tahun 1901 berkata, “Semua masalah matematika yang sudah terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika berdasar atas hukum-hukum Newton.” Ini mungkin merupakan penemuan besar Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika dalam ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan dugaan-dugaan yang tepat.
Dalam uraian yang begini ringkas, adalah mustahil membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan biarpun punya makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri. Newton juga memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan tentang panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika tentang “pengawetan” jumlah gerak agar tidak terbuang serta “pengawetan” jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini kalau mau bisa diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang menemukan dalil binomial dalam matematika yang amat logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.
Nah, sekarang soalnya begini: taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol dari semua ilmuwan yang pernah hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan batu kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan alasan apa menempatkan Newton di atas pentolan politikus raksasa seperti Alexander Yang Agung atau George Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh agama besar seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?
Pertimbangan saya begini. Memang betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau tidak teramat penting. Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup nyaris tak banyak beda antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah Alexander wafat dengan mereka di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari rahim ibunya. Dengan kata lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi boleh dibilang serupa dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di tahun 1500 sebelum Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern, cara hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana beda, cara makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang jaman tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang tetap “jongkok di tempat” tak beringsut sejengkal pun dengan adanya revolusi ilmiah. Alasan ini –sekali lagi alasan ini– yang jadi sebab mengapa begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di dalam daftar buku ini. Newton bukan semata yang paling cerdas otak diantara barisan cerdas otak, tetapi sekaligus dia tokoh yang paling berpengaruh di dalam perkembangan teori ilmu. Itu sebabnya dia peroleh kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir teratas dari sekian banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Newton menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.

 Referensi:
http://kolom-biografi.blogspot.com
id.wikipedia.org

Selasa, 12 Maret 2013

Biografi Ibnu Sina (Avicenna), Bapak Kedokteran Dunia


 http://masmoi.files.wordpress.com/2009/12/ibusina3.jpg



BIOGRAFI IBNU SINA (AVICENNA)

Sekilas Tentang Ibnu Sina 

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Biografi
Nama lengkap beliau adalah Abu Ali al Husain bin Abdullah Ibu Sina dan lebih dikenal di masyarakat Eropa dengan sebutan “Avicenna”. Nama panggilan lain beliau selain Ibnu Sina adalah Abu Ali. Beliau adalah salah seorang jenius yang mahir dalam berbagai cabang ilmu. Beliaulah pembuat ensiklopedia terkemuka dan pakar dalam bidang agama, kedokteran, filsafat, logika, matematika, astronomi dan musik. Selain itu beliau juga seorang pustakawan dan psikiater yang handal. Ibnu sina dilahirkan di Afsyinah, sebuah desa yang terletak dekat Bukhara( Republik Uzbekistan) tahun 370 H/ 980 M.
Ayah Ibnu Sina adalah seorang gubernur Samanite yang ditugaskan di Bukhara. Beliau berasal dari Balakh lalu pindah ke Bukhara pada zaman pemerintahan Al-Amir Nuh bin Mansur dan tinggal di perkampungan kecil di Bukhara yang bernama Khirmitan. Namun akhirnya beliau menetap di Afsyanah karena dekat dengan tempat kerjanya.
Sejak kecil beliau telah memperlihatkan intelegensianya yang cemerlang dan kemajuan yang luar biasa dalam menerima pendidikan. Ibnu Sina kecil yang tangkas mulai belajar al-qur’an pada usia 5 tahun. Sejak usia lima tahun itu Ibnu Sina telah mendapatkan pendidikan al-qur’an dan sastra dari ayahnya. Pada usia sepuluh tahun ia sudah hafal al-qur’an, menguasai ilmu sastra, tasawuf, dan geometri. Belum genap usia 16 tahun, Ibnu Sina sudah menguasai ilmu kedokteran. Saat itulah ia mulai menangani pasien. Segala kerja kerasnya selama ini berbuah. Ketekunannya dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu membuatnya ahli dalam berbagai ilmu.

Di berbagai pelosok nama Ibnu Sina mulai dikenal banyak orang. Bahkan di negeri tetangga pun, beliau menjadi bahan pembicaraan. Tak jarang orang dari negeri tetangga mendatanginya di Bukhara untuk berdiskusi. Berduyun-duyun penduduk dari berbagai negeri berdatangan untuk berguru dan berobat. Ibnu Sina tak pernah berhenti belajar demi mengembangkan keilmuannya. Walaupun tak jarang ia tertidur kelelahan. Di usia 17 tahun, di tengah usahanya untuk menyembuhkan penyakit baginda Nuh bin Mansur, ia terus mengembangkan ilmunya. Sebagai penghargaan sang raja atas jasanya yang berhasil menyembuhkan raja. Baginda meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus, sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas ditambah lagi

Semangat belajarnya tinggi. Ia tidak pernah melewatkan waktu sedikitpun untuk bermalas-malasan. Beberapa karyapun telah dilahirkan. Selama 1,5 tahun Ibnu Sina jarang tidur, berkutat dengan berbagai ilmu dan analisa. Semangat belajarnya kuat sekali. Ibnu Sina selalu memikirkan ilmu yang sedang dipelajarinya sampai ia memahaminya. Ibnu Sina tidak hanya belajar teori tapi juga mempraktikkannya. Pengalaman ilmunya terhadap apa yang dipelajari kian luar biasa.

Ibnu Sina tak pernah berhenti belajar. Ilmunya semakin matang dan mendalam. Pada usia 21 tahun, Ibnu Sina berhasil membuat buku pertamanya, Al- Majmu’ ketika berada di Khawarazm yang mengandung berbagai ilmu pengetahuan yang lengkap. Beliau menyelesaikannya berdasarkan semua disiplin ilmu yang dipelajarinya.
Ketika terjadi kekacauan di Kerajaan As-Samaniyah, Ibnu Sina mulai melakukan pengembaraan. Beliau keluar dari Bukhara menuju Karkang. Dari situ beliau berpindah ke Jarjan dan Khurasan. Namun demikian, pada akhirnya Ibnu Sina meninggalkan kedua negara tersebut menuju ke Dahastan. Setelah itu, Ibnu Sina kembali ke Jarjan dan bertemu dengan Juzjani. Di Jarjan, Ibnu Sina menjadi menteri sebanyak dua kali. Meski demikian, beliau tidak pernah berhenti menulis, mengajar, dan mengarang. Malam hari, beliau mengajar dan pagi hari beliau bertolak ke kantor kementerian tempat beliau tugaskan. Buku yang ditulis Ibnu Sina lebih kurang 250 judul, termasuk kitab, esei, dan artikel dalam bidang matematik, mantik, akhlak, fisika, kedokteran dan filsafat.

Buku-buku yang pernah dikarang oleh Ibnu Sina, dihimpun dalam buku besar Essai de Bibliographie Avicenna yang ditulis oleh Pater Dominician di Kairo. Karya-karya beliau semasa hidupnya antara lain:

1. Kitab Al Majmu’, berisi tentang ilmu pengetahuan yang lengkap ditulis saat beliau
berusia 21 tahun.
2. Kitab Asy Syifa, (The Books of Recovery/The Books of Remedy), berisi tentang
cara-cara pengobatan beserta obatnya (18 jilid). Kitab ini di dunia kedokteran
menjadi ensiklopedia filosofi kedokteran. Dalam bahasa latin kitab ini dikenal
dengan nama “Sanatio”.
3. Kitab Al Qanun Fit Thibb (Canon of Medicine). tentang cara pengobatan yang
sistematis (16 jilid). Memuat pernyataan yang tegas bahwa darah mengalir terus-
menerus dalam suatu lingkaran dan tidak pernah berhenti. Buku ini sejak zaman
dinasti Han di Cina telah menjadi rujukan standar karya-karya medis cina.
4. Kitab Remedies for the Heart, berisi sajak-sajak. Mengandung sajak-sajak
pengobatan yang menguraikan tentang 760 jenis penyakit beserta cara
pengobatannya.
5. Kitab An Najah, tentang filsafat.
6. Penemuan tentang anatomi tubuh. Ibnu Sina percaya bahwa setiap tubuh manusia
terdiri dari empat unsur yaitu tanah, air, api dan angin. Keempat unsur itu
memberi sifat lembab, sejuk, panas, dan kering serta senantiasa bergantung pada
unsur lain yang terdapat pada alam ini.
7. Penemuan tentang pengobatan psikomosaik. Beliau mengembangkan ilmu diagnosis
melalui denyut jantung (pulse diagnosis) untuk mengetahui secara pasti
keseimbangan emosi seseorang dalam beberapa detik.
8. Penemuan di bidang kimia tentang logam. Beliu menerangkan bahwa benda-benda logam
sebenarnya berbeda antara satu dengan lainnya secara khusus. Setiap logam
membentuk dengan sendirinya dengan berbagai jenis. Beliau dianggap penerus dari
perkembangan ilmu kimia yang telah dirintis oleh Jabir Ibnu Hayyan (Bapak Kimia
Muslim Pertama).
9. Penemuan di bidang geografi tentang asal muasal lembah.
10. Penemuan tentang peredaran darah. Beliau menemukan bahwa “Darah mengalir terus
menerus dalam suatu lingkaran dan tidak pernah berhenti.”
11. Kitab Fi Aqsamil Ulumil Aqliya (On the Division of the Rational Sciences)
tentang pembagian ilmu-ilmu rasional.
12. Kitab An Nayat (Book of Deliverence) buku tentang kebahagiaan jiwa (merupakan
sebuah buku psikologi.
13. Kitab Risalah As Siyasah (Book of Politics) tentang politik.
14. Penemuan di bidang materi Medica.
15. Penemuan di bidang psikoterapi.
16. Kitab Al Musiqa, tentang musik.
16. Kitab Al Mantiq, tentang logika. Buku ini dipersembahkan untuk Abu Hasan Sahil.
17. Kitab Uyun Al Hikmah (10 jilid) tentang filsafat. Ensiklopedi Britanica
menyebutkan bahwa kemungkinan besar buku ini telah hilang.
18. Kitab Al Hikmah El Masyriqiyyin, tentang filsafat timur.
19. Kitab Al Insyaf tentang keadilan sejati.
20. Kitab Al Isyarat Wat Tanbihat, tentang prinsip ketuhanan dan kegamaan.
21. Kitab Al Isaguji (The Isagoge), tentang logika
22. Kitab Fi Ad Din (Liber de Mineralibus) tentang mineral.
23. Kitab Al Qasidah Al Aniyyah, tentang prosa.
24. Kitab Sadidiya, tentang kedokteran.
25. Kitab Risalah At Thayr, tentang roman fiktif.
26. Kitab Danesh Nameh, tentang filsafat.
28. Kitb Mujir. Kabir Wa Saghir, tentang dasar-dasar ilmu logika secara lengkap.
27. Salama wa Absal, Hayy ibn Yaqzan, al-Ghurfatul Gharabiyyah (Pengasingan di
Barat) dan Risalatul Thayr (Risalah Burung).

Karya Ibnu Sina Berupa Kitab Al Qanun Fit Thibb (Canon of Medicine) telah digunakan sebagai buku teks kedokteran di berbagai Universitas di Prancis. Misalnya di Sekolah Tinggi Kedokteran Montpellier dan Louvin yang telah menggunakannya sebagai bahan rujukan pada abad ke 17 M. Sementara itu, Prof. Phillip K. Hitti telah menganggap buku tersebut sebagai “Ensiklopedia Kedokteran”.

Buku ini telah membincangkan serta membahas tentang penyakit syaraf. Buku tersebut juga membahas cara-cara pembedahan yang menekankan tentang keperluan pembersihan luka. Bahkan di dalam buku-buku tersebut juga dinyatakan keterangan dengan lebih jelas disamping gambar-gambar dab sketsa-sketsa yang sekaligus menunjukkan pengetahuan anatomi Ibnu Sina yang luas.

Penulis-penulis barat telah menganggap Ibnu Sina sebagai “Bapak Kedokteran” karena beliau telah memadukan teori kedokteran Yunani Hipocrates dan Galen dan pengalaman dari ahli-ahli kedokteran dari India dan Parsi serta pengalaman beliau sendiri
Ibnu Sina meninggal pada tahun 1073, saat kembali ke kota yang disukainya Hamadhan. Walau beliau sudah meninggal, namun berbagai ilmunya sangat berguna dan digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit yang kini diderita umat manusia.

Beliau sudah tiada, tapi akan selalu menemani kita. Sekarang, kita harus melanjutkan setiap karyanya. Jangan sampai kita hanya bisa bernostalgia dengan membaca sejarah beliau. Ikrarkan dalam hati bahwa “Kita bisa seperti beliau, beliau aja bisa apalagi kita”. Jangan kita hanya terkagum-kagum saja tapi kita tidak ingin menggali ilmu yang beliau tinggalkan. Jika beliau masih hidup sekarang ini mungkin merasa sedih. Sebab ilmu yang beliau tinggalkan tidak kita pergunakan dan kembangkan dengan baik. Malah, orang barat yang mengembangkannya. Saatnyalah kita bangkit dan kita capai kegemilangan islam dengan ilmu pengetahuan serta iman dan taqwa.


Referensi:
www.gudangmateri.com
id.wikipedia.org