Halaman

Minggu, 28 Juli 2013

Glosarium Sosiologi



Applied Science (Ilmu Pengetahuan Terapan). Metodologi ilmiah yang digunakan dalam pengembangan pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Cross-sectional Study (Studi Lintas-seksional). Studi yang mencakup sejumlah besar fenomena dan sampel serta dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Evaluation Study (Studi Evaluasi). Studi yang menelaah hasil dari suatu program atau kebijaksanaan.
Interview Study (Studi Wawancara). Studi dimana para informan (pemberi informasi) menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.
Longitudinal Study (Studi Longitudinal). Suatu studi menyangkut suatu fenomena yang sama pada masa tertentu.
Pure Science (Ilmu Pengetahuan Murni). Upaya pengembangan pengetahuan baru tanpa memusatkan perhatian pada kegunaan atau hasil praktisnya.
Questionnaire Study (Studi Kuesioner). Studi yang datanya diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh para informan dengan cara mengisi (menjawab) sejumlah pertanyaan tertulis.
Science (Ilmu Pengetahuan). Sejumlah pengetahuan yang teratur dan dapat dibuktikan yang diperoleh melalui penyelidikan ilmiah, suatu metode studi yang dipakai untuk memperoleh sejumlah pengetahuan yang bisa dibuktikan kebenarannya.
Society (Masyarakat). Kelompok manusia yang secara nisbi mampu menghidupi kelompoknya, bersifat independen dan mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan serta kebanyakan kegiatannya berlangsung didalam kelompok itu sendiri.
Sociology (Sosiologi). Studi ilmiah tentang kehidupan masyarakat.
Extended Family (Keluarga Luas). Keluarga batih yang ditambah beberapa anggota sank keluarga yang memiliki hubungan erat.
Folkways (Kebiasaan). Perilaku kebiasaan yang normal dan sering dilakukan serta merupakan ciri dari para anggota kelompok.
Looking Gass-self. Cara pandang terhadap diri sendiri yang dibentuk oleh seseorang dengan cara mengintepretasikan reaksi orang lain terhadap dirinya.
Mores. Pandangan ketat mengenai hal yang benar dan salah yang mewajibkan tindakan tertentu dan melarang tindakan tertentu lainnya.
Nilai. Pandangan mengenai apa yang penting dan tidak penting, yang berguna dan yang tidak berguna.
Norma. Pedoman untuk melaksanakan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan dan ajuran agar seseorang dapat bertingkah laku pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan dan kedamaian dalam masyarakat.
Nuclear Family (Keluarga Batih). Keluarga yang terdiri atas suami, istri dan anak-anak mereka. Dapat juga disebut keluarga konjugal.
Kepribadian. Keseluruhan perilaku seseorang beserta kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
Reference Group. Setiap kelompok yang mejadi model atau penuntun bagi keputusan dan tindakan seseorang.
Anomi. Kondisi masyarakat yang tidak memiliki seperangkat norma dan nilai yang konsisten yang dapat dihayati dan digunakan sebagai pedoman oleh para anggota masyarakat itu.
Perilaku Menyimpang. Perilaku pelanggaran terhadap norma-norma kelompok sosial atau masyarakatnya.
Konformitas. Merupakan perilaku yang mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakan dan mengikuti cara yang dilarang oleh masyarakat.
Ritualisme. Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya namun masih berpengan pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat.
Retreatism. Perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan budaya dan juga tidak mengikuti cara untuk meraih tujuan budaya.
Rebellion (Pemberontakan). Bentuk adaptasi dimana orang tidak lagi mengikuti struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang lain.
Penyimpangan Primer. Penyimpangan yang bersifat sementara dan tidak banyak memberikan kerugian bagi masyarakat sekitar.
Penyimpangan Sekunder. Penyimpangan yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sanksi telah diberikan.
Pengendalian Sosial. Suatu metode pengawasan terhadap masyarakat baik secara persuasif maupun secara memaksa sehingga perilaku anggota masyarakatnya sesuai dengan bilai dan norma yang berlaku.
Ketertiban Sosial. Suatu sistem kemasyarakatan pola hubungan dan kebiasaan yang berjalan lancar demi mencapai tujuan masyarakat.


Referensi:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Sosiologi Kontekstual X Untuk SMA & MA. Jakarta: CV Mediatama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar