Applied Science (Ilmu Pengetahuan Terapan). Metodologi ilmiah yang
digunakan dalam pengembangan pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk memecahkan
masalah-masalah praktis.
Cross-sectional Study (Studi Lintas-seksional). Studi yang mencakup
sejumlah besar fenomena dan sampel serta dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Evaluation Study (Studi Evaluasi). Studi yang menelaah hasil
dari suatu program atau kebijaksanaan.
Interview Study (Studi Wawancara). Studi dimana para informan
(pemberi informasi) menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh
pewawancara.
Longitudinal Study (Studi Longitudinal). Suatu studi menyangkut
suatu fenomena yang sama pada masa tertentu.
Pure Science (Ilmu Pengetahuan Murni). Upaya pengembangan pengetahuan
baru tanpa memusatkan perhatian pada kegunaan atau hasil praktisnya.
Questionnaire Study (Studi Kuesioner). Studi yang datanya
diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh para informan dengan cara mengisi (menjawab)
sejumlah pertanyaan tertulis.
Science (Ilmu Pengetahuan). Sejumlah pengetahuan yang
teratur dan dapat dibuktikan yang diperoleh melalui penyelidikan ilmiah, suatu
metode studi yang dipakai untuk memperoleh sejumlah pengetahuan yang bisa
dibuktikan kebenarannya.
Society (Masyarakat). Kelompok manusia yang
secara nisbi mampu menghidupi kelompoknya, bersifat independen dan mendiami
suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan serta kebanyakan kegiatannya
berlangsung didalam kelompok itu sendiri.
Sociology (Sosiologi). Studi ilmiah tentang kehidupan
masyarakat.
Extended Family (Keluarga Luas). Keluarga batih yang
ditambah beberapa anggota sank keluarga yang memiliki hubungan erat.
Folkways (Kebiasaan). Perilaku kebiasaan yang
normal dan sering dilakukan serta merupakan ciri dari para anggota kelompok.
Looking Gass-self. Cara pandang terhadap
diri sendiri yang dibentuk oleh seseorang dengan cara mengintepretasikan reaksi
orang lain terhadap dirinya.
Mores. Pandangan ketat mengenai hal yang
benar dan salah yang mewajibkan tindakan tertentu dan melarang tindakan
tertentu lainnya.
Nilai. Pandangan mengenai apa yang penting
dan tidak penting, yang berguna dan yang tidak berguna.
Norma. Pedoman untuk melaksanakan hubungan
sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan dan ajuran agar
seseorang dapat bertingkah laku pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan
dan kedamaian dalam masyarakat.
Nuclear Family (Keluarga Batih). Keluarga yang terdiri
atas suami, istri dan anak-anak mereka. Dapat juga disebut keluarga konjugal.
Kepribadian. Keseluruhan perilaku
seseorang beserta kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian
situasi.
Reference Group. Setiap kelompok yang
mejadi model atau penuntun bagi keputusan dan tindakan seseorang.
Anomi. Kondisi masyarakat yang tidak
memiliki seperangkat norma dan nilai yang konsisten yang dapat dihayati dan
digunakan sebagai pedoman oleh para anggota masyarakat itu.
Perilaku Menyimpang. Perilaku pelanggaran terhadap
norma-norma kelompok sosial atau masyarakatnya.
Konformitas. Merupakan perilaku yang
mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakan dan mengikuti cara yang
dilarang oleh masyarakat.
Ritualisme. Perilaku seseorang yang
telah meninggalkan tujuan budaya namun masih berpengan pada cara-cara yang
telah digariskan masyarakat.
Retreatism. Perilaku seseorang tidak
mengikuti tujuan budaya dan juga tidak mengikuti cara untuk meraih tujuan
budaya.
Rebellion (Pemberontakan). Bentuk adaptasi dimana
orang tidak lagi mengikuti struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan
struktur sosial yang lain.
Penyimpangan Primer. Penyimpangan yang
bersifat sementara dan tidak banyak memberikan kerugian bagi masyarakat
sekitar.
Penyimpangan Sekunder. Penyimpangan yang dilakukan
secara terus-menerus meskipun sanksi telah diberikan.
Pengendalian Sosial. Suatu metode pengawasan
terhadap masyarakat baik secara persuasif maupun secara memaksa sehingga
perilaku anggota masyarakatnya sesuai dengan bilai dan norma yang berlaku.
Ketertiban Sosial. Suatu sistem
kemasyarakatan pola hubungan dan kebiasaan yang berjalan lancar demi mencapai
tujuan masyarakat.
Referensi:
Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Sosiologi Kontekstual X Untuk SMA & MA. Jakarta: CV Mediatama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar