APLIKASI NUKLIR DAN RADIOISOTOP DALAM
INDUSTRI
A. Untuk Mendeteksi
Kebocoran
Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam didalam
tanah atau dalam beton. Isotop dimasukannya ke dalam aliran pipa, maka
kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
Radioisotop yang digunakan sebagai
perunut untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa misalnya sedikit garam 24NaCl
di masukkan kedalam aliran pipa, selanjutnya detektor geiger-Muller digerakkan
mengikuti aliran pipa. Selanjutnya Detektor akan menangkap radiasi pada pipa
yang mengalami kebocoran.
B. Untuk Menentukan Keroposan Yang Terjadi pada Bagian Pengelasan atau Logam.
Jika bagian pengelasan
atau logam disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan diletakkan
film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan akan
memberikan gambar yang tidak merata.
C. Untuk Mengetahui
adanya Cacat pada Material
Pada bidang industri
aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu mengandung cacad. Cacad
dapat berupa cacad bawaan dan cacad yang terjadi akibat penanganan yang tidak
benar. Cacad pada material merupakan sumber kegagalan dalam industri
baja. Penyebab timbulnya cacad pada material, meliputi desain yang tidak tepat,
proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi
pemilihan bahan, metode pengerjaan panas yang tidak tepat dan tidak
dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena
penggrindaan, cacad proses fabrikasi dan cacad pengelasan. Kondisi operasi
lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacad pada material
makadigunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah
dengan metode radiografi sinar gamma.
Teknik radiografi
merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak yang selama ini
sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari
produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber
radiasi (sinar-x atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai
perekam gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi
dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film
yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah film tersebut
diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat
cacad pada benda uji maka akan diamati pada film radiografi dengan melihat
perbedaan kehitaman atau densitas.
Pemilihan sumber
radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan karena daya tembus
sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma
tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat
mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar
material yang diperiksa. Pemilihan tipe film yang benarakan menghasilkan
kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada umumnya kita mengenal dua
macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat. Pada film cepat
butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik. Sedangkan pada
film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik.
Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film
radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman
atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas
atau tingkat ketelitian.
D. Pemeriksaan
Pemerusak.
Radiasi sinar gamma
dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan
sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi
yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat
apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada
bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
E. Mengontrol
Ketebalan Bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas
film atau lempeng logam
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme ala akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme ala akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
:)
BalasHapus